Lereng Pegunungan Muria yang merangkul dari wilayah tiga kabupaten sekaligus membawa berbagai hal menarik dan berpotensi sebagai ladang kemajuan ekonomi warga. Salah satunya adalah dataran lereng Pegunungan Muria yang memasuki wilayah kabupaten Pati. Lereng Pegunungan Muria yang menghadap ke Laut Jawa ini ternyata menyimpan berjuta pesona menakjubkan. Tidak hanya saat ini, tetapi sejak berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun lalu sudah menjadi pilihan untuk berbagai kegiatan. Salah satunya yang masih berdiri dan terkelola sampai sekarang adalah keberadaan Perkebunan Kopi dan Bumi Perkemahan Jolong.
Perkebunan Kopi yang saat ini dikelola oleh PT. Perkebunan Nasional IX ternyata merupakan kawasan perkebunan kopi yang dibangun pada masa kolonial Belanda di Indonesia. Peninggalan pemerintahan kolonial Belanda pada jaman penjajahan tersebut saat ini masih dikelola dan tetap dilestarikan sebagai kekayaan nasional dalam bidang pertanian dan perkebunan. Kawasan ini menjadi sentra penghasil kopi di kabupaten Pati sekaligus sebagai tempat pengolahan hasil perkebunan kopi. Pabrik pengolahan kopi sendiri memiliki alat-alat pengolahan yang mayoritas sudah berumur, karena keberadaan pabrik ini merupakan peninggalan pemerintahan kolonial Belanda berikut dengan mesin-mesin produksinya. Mesin-mesin yang berada di dalam pabrik ini masih beroprasi dengan baik dan dipakai oleh PT. Perkebunan Nasional IX untuk mengolah hasil perkebunan kopi yang berada didekatnya.
Perkebunan kopi ini berada pada ketinggian 570-790 meter DPL dengan suhu yang relatif rendah, yaitu 25 – 32 derajat Celcius. Luas keseluruhan dari kawasan perkebunan ini kurang lebih 527 Ha yang terdiri dari Perkebunan Kopi, Pabrik Pengolahan Kopi, dan Bumi Perkemahan. Kawasan ini berada di desa Jolong Kecamatan Gembong Kabupaten Pati. Dari pusat kota Pati kurang lebih berjarak 20 KM. Kawasan ini dibuka sebagai objek wisata kebun kopi dan pengunjung dapat menyaksikan proses pemanenan kopi dan pengolahan kopi di dalam pabrik tersebut.
Lokasi pendukung yang menarik untuk dikunjungi di kawasan ini adalah keberadaan Bumi Perkemahan yang terpelihara dan terjaga keamanannya. Bumi perkemahan ini memiliki luas lahan seluas lapangan sepak bola dengan ditutupi rumput halus dan rapi. Lapangan Bumi Perkemahan ini berbatasa langsung dengan jurang yang menghadapa ke arah Pegunungan Muria. Meskipun begitu, keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan fasilitas ini terjaga dengan baik. Dengan lokasi yang seperti itu, pengunjung dapat menikmati pemandangan langsung ke arah Pegunungan Muria dengan jelas dan terlihat dekat.
Ketika berada di kawasan ini, beberapa kegiatan dapat dilakukan seperti berjalan melintasi perkebunan kopi, tebing dan jurang, air terjun dan sungai kecil yang dipadati dengan babatuan kecil maupun besar. Fasilitas MCK juga tersedia di kawasan ini dengan persediaan air yang berkualitas karena air yang dipakai adalah air pegunungan.
Bagi para pecinta alam, kawasan ini biasa dipakai sebagai salah satu rute yang dapat dilewati untuk menuju puncak tertinggi di Pegunungan Muria seperti Puncak Songolikur (Saptorenggo) dan Puncak Argojembangan. Pemandangan yang disuguhkan pun tidak akan membawa penyesalan bagi siapa yang mengunjunginya. Pepohonan dan udara yang sejuk akan selalu menemai setiap langkah ketika berada di daerah ini.
0 Response to "Jolong, Keelokan Kebun Kopi Dipadu Dengan Bumi Perkemahan Yang Representatif"
Posting Komentar