Dr. Moewardi
Dr. Moewardi apa yg terbayang di bayangan kita saat mendengar nama Dr. Moewardi tidak lain adalah rumah sakit di solo, ya rumah sakit Dr. Moewardi adalah rumah sakit untuk mengenang dan mengabadikan
Dr. Moewardi sebagai pahlawan,tokoh yg ikut berjung untuk negara tercinta,dan teryata Dr. Moewardi adalah orang pati lho,beliau lahir di pati.walaupun sangat minim sekali data yg di dapat tentang Dr. Moewardi
Dr. Moewardi (Pati, Jawa Tengah, 1907 - Surakarta, Jawa Tengah, 13 Oktober 1948) adalah seorang pahlawan nasional Indonesia.
Moewardi adalah seorang dokter lulusan STOVIA. Setelah lulus, beliau melanjutkan pendidikan Spesialisasi Telinga Hidung Tenggorokan (THT). Selain itu aa adalah ketua Barisan Pelopor tahun 1945 di Surakarta dan terlibat dalam peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945. Dalam acara tersebut, ia juga turut memberikan sambutan setelah Soewirjo, wakil wali kota Jakarta saat itu.
Di Solo, dr.Muwardi mendirikan sekolah kedokteran dan membentuk gerakan rakyat untuk melawan aksi-aksi PKI. Pada peristiwa Madiun dia adalah salah satu tokoh yang dikabarkan hilang dan diduga dibunuh oleh pemberontak selain Gubernur Soeryo.
Kini namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta. Namanya juga diabadikan sebagai sebuah nama jalan di Jakarta.
Ismail Saleh, SH
Sang Menteri dari Pati
Bravo teryata ada juga orang pati yang mampu menjadi Jaksa agung dan Menteri,anak asal sukolilo ( tanpa ada maksud untuk berkonotasi negatif) bisa berkarya untuk ibu pertiwi, mampu menduduki jabatan tinggi di negara ini,sang tokoh nasional.walaupun memang tidak banyak yang kami admin ketahui dari beliau.
Menurut berbagai sumber, sewaktu beliau menjabat sebagai Jaksa Agung RI beliau sering disebut trio pendekar hukum bersama Bapak Mudjono, SH dan Bapak H. Ali Said. Sewaktu menjabat sebagai Jaksa Agung RI, beliau pernah membongkar berbagai penyimpangan seperti kasus manipulasi pajak oleh sejumlah perusahaan asing, kasus Tampomas, dan penggelapan uang reboisasi di Sulawesi Tengah. salah satu peningalan belau adalah bangunan gedung eks. Sentra Mulia yang berdiri megah saat ini yang menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Hukum dan HAM.
BIOGRAFI
Letnan Jenderal TNI Ismail Saleh, SH (lahir di Pati, Jawa Tengah, 7 September 1926) adalah mantan Jaksa Agung pada masa Kabinet Pembangunan V periode 1981-1984. Setelah lulus HIS tahun 1941, Ismail masuk ke Sekolah Menengah Pertanian. Kemudian melanjutkan ke SMA dan tamat tahun 1950. Setelah itu ia masuk Akademi Hukum Militer dan Perguruan Tinggi Hukum Militer.
Ismail mengawali karirnya sebagai anggota Intel Tentara Divisi III, Yogyakarta, anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo (1948-1949), Direktorat Kehakiman Angkatan Darat (1952), Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri (1957-1958), Jaksa Tentara di Surabaya (1959-1960), Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur dan Manado (1960-1962), Oditur Direktorat Kehakiman AD (1962), dan Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD (1964-1965).
Letnan Jenderal TNI Ismail Saleh, SH (lahir di Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, 7 September 1926 – meninggal di Jakarta, 21 Oktober 2008 pada umur 82 tahun)
Riwayat Pendidikan :
- HIS (1941)
- Sekolah Pertanian Menengah (1945)
- SMA (1950)
- Akademi Hukum Militer (1950)
- Perguruan Tinggi Hukum Militer (PTHM, 1963)
- Kursus Administrasi Umum AD (1963)
- Seskoad, Bandung (1964-1965)
Riwayat Karir :
- Anggota Intel Tentara Divisi III, Yogyakarta
- Anggota Pasukan Ronggolawe Divisi V di Pati dan Wonosobo (1948-1949)
- Bekerja di Direktorat Kehakiman AD (1952)
- Perwira Penasihat Hukum Resimen 16, Kediri (1957-1958)
- Jaksa Tentara di Surabaya (1959-1960)
- Jaksa Tentara Pengadilan Tentara Daerah Pertempuran Indonesia Timur, Manado (1960-1962)
- Oditur Direktorat Kehakiman AD (1962)
- Perwira Menengah Inspektorat Kehakiman AD (1964-1965)
- Sekretariat Presidium Kabinet (1967-1968)
- Wakil Sekretaris Kabinet/Asisten Sekneg Urusan Administrasi Pemerintahan (1972)
- Sekretaris Kabinet (1978)
- Direktur LKBN Antara (1976-1979)
- Pj. Ketua BKPM, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (1979-1981)
- Jaksa Agung (1983-1988)
- Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan V (1988-1993)
Buku - buku karangan beliau antara lain :
1. Pengarang utama : Ismail Saleh
Judul : Proses peradilan Soeharto Presiden Ke-2 : penegakan hukum atau komoditi politikKeterangan publikasi Jakarta : Yayasan Dharmais, 2001
Badan yang memiliki Soeharto Center
Subjek : Hukum dan politik, Pengadilan Indonesia Soeharto, 1921
2. Judul | 70 tahun H. Ismail Saleh, SH : dari yang serius sampai yang santai |
Kontributor | H. Ismael Saleh, Indonesia. Kejaksaan Agung |
Penerbit | Yayasan Tridaya Kejaksaan Agung, 1996 |
ISBN | 9799509408, 9789799509406 |
Tebal | 533 halaman |
Sahal Mahfudz
Siapa orang pati yang tidak mengenal beliau,tokoh panutan,Beliau adalah anak ketiga dari enam bersaudara yang merupakan ulama kontemporer Indonesia yang disegani karena kehati-hatiannya dalam bersikap dan kedalaman ilmunya dalam memberikan fatwa terhadap masyarakat baik dalam ruang lingkup lokal dan ruang lingkup nasional.
Biografi
Kiai Haji Mohammad Ahmad Sahal Mahfudz (lahir di Kajen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, 17 Desember 1937; umur 75 tahun) adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak tahun 2000 hingga saat ini. Sebelumnya selama dua periode menjabat sebagai Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sejak 1999 hingga saat ini.
Beliau sebelumnya selama 10 tahun memimpin Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Tengah, juga didaulat menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan MUI pada Juni 2000 sampai tahun 2005. Di luar itu, Kiai Sahal adalah pemimpin Pesantren Maslakul Huda (PMH) sejak tahun 1963. Pesantren di Kajen Margoyoso (Pati, Jawa Tengah), ini didirikan ayahnya, KH Mahfudh Salam, pada 1910. Selain itu beliau adalah rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU), Jepara, Jawa Tengah sejak tahun 1989 hingga sekarang. Kiai Sahal biasa menulis namanya secara resmi sebagai HMA. Sahal Mahfudh (menggunakan dh [bukan dz] untuk nama belakang). Tiga huruf paling depan merupakan kependekan dari Haji Muhammad Ahmad Sumber
Beberapa hasil karya beliau :
- Thariqatal-Hushul ila Ghayahal-Ushul, (Surabaya: Diantarna, 2000)
- Pesantren Mencari Makna, (Jakarta: Pustaka Ciganjur, 1999)
- Al-Bayan al-Mulamma' 'an Alfdz al-Lumd", (Semarang: Thoha Putra, 1999)
- Telaah Fikih Sosial, Dialog dengan KH. MA. Sahal Mahfudh, (Semarang: Suara Merdeka, 1997)
- Nuansa Fiqh Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994)
- Ensiklopedi Ijma' (terjemahan bersama KH. Mustofa Bisri dari kitab Mausu'ah al-Ij ma'). (Jakarta; Pustaka Firdaus, 1987).
- Al-Tsamarah al-Hajainiyah, I960 (Nurussalam, t.t)
- Luma' al-Hikmah ila Musalsalat al-Muhimmat, (Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati).
- Al-Faraid al-Ajibah, 1959 (Diktat Pesantren Maslakul Huda, Pati)
Ribut Waidi
Sang tokoh sepak bola indonesia bahkan untuk mengenang sang legenda bola pemerintah semarang membuat patung Ribut Waidi sedang menggiring bola di Jalan Karangrejo, jalur utama menuju Stadion Jatidiri semarang pada 2003 lalu.
Ribut Waidi (lahir di Trangkil, Pati, Jawa Tengah, 5 Desember 1962 – meninggal di Semarang, Jawa Tengah, 3 Juni 2012 pada umur 49 tahun) adalah salah satu legenda sepak bola Indonesia. Namanya seketika melambung ketika ikut mengantarkan PSIS Semarang meraih gelar juara Perserikatan pada tahun 1987, dalam partai final, di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, PSIS melibas Persebaya Surabaya dengan skor 1-0 meskipun gol kemenangan PSIS Semarang dicetak oleh Tugiman. Ribut juga dinobatkan sebagai pemain terbaik pada pertandingan tersebut.
Setelah mengantarkan Mahesa Jenar (julukan PSIS) menjadi juara, ia dipanggil PSSI untuk membela tim nasional di SEA Games 1987 Jakarta. Di pesta olahraga Asia Tenggara itu, nama Ribut Waidi semakin mencorong. Apalagi setelah ia mencetak satu-satunya gol kemenangan Indonesia atas Malaysia di partai puncak, yang juga merupakan medali emas pertama cabang sepak bola di arena SEA Games.
Ribut kemudian selalu dipanggil ke tim nasional. Sepanjang 1986-1990, pemain yang selalu memakai nomor punggung 10 ini membela tim nasional ke Piala Kemerdekaan, kualifikasi Piala Asia, serta Pra-Piala Dunia.
Untuk mengingat jasa serta pengabdiannya kepada bangsa dan negara serta Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang bahkan mendirikan patung Ribut Waidi sedang menggiring bola di Jalan Karang Rejo, jalur utama menuju Stadion Jatidiri, Semarang.
SEA Games 1987
Julukan sebagai salah satu legenda sepak bola Indonesia tidak terlalu berlebihan untuk diberikan kepada Ribut Waidi, mantan pemain nasional dan PSIS Semarang. Betapa tidak, dialah pencetak satu-satunya gol penentu kemenangan Indonesia atas Malaysia pada SEA Games 1987.
Ribut membobol gawang Malaysia setelah berhasil mengecoh dan melewati barisan pertahanan negeri jiran itu. Gol tunggal tersebut memberikan sejarah baru sepak bola Indonesia sejak pertama kali ikut SEA Games pada tahun 1977. Untuk pertama kalinya tim nasional meraih medali emas cabang sepak bola. Setelah itu, tim nasional kembali meraih medali emas di SEA Games Manila 1991. "Yang lebih menegangkan lagi, gol itu terjadi pada menit ke-15 perpanjangan waktu pertama. Waktu itu jalannya pertandingan memang sangat menegangkan," kata Ribut.
Saat itu jutaan pasang mata menyaksikan kepiawaian Ribut dalam mengolah si kulit bundar dan menyelamatkan tim nasional di depan publiknya sendiri. Ribut pun diarak mengelilingi lapangan.
Itulah kenangan yang paling tak terlupakan bagi Ribut. Saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan, jantung Ribut ikut bergetar. Ia tak kuasa menahan air mata. "Meski saya anak ndeso, saya sudah ikut memberikan yang terbaik bagi bangsa ini melalui sepak bola," kata Ribut.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Ribut Waidi bekerja sebagai karyawan di Pertamina.
Karier klub
PS Sukun Kudus (1976-1980)
Persiku Kudus (1980)
PS Kuda Laut Pertamina Semarang (1981-1984)
PSIS Semarang (1984-1992)
Tim nasional sepak bola Indonesia (1986-1990)
Ribut Waidi menghembuskan nafasnya yang terakhir pada hari Minggu, tanggal 3 Juni 2012 di Semarang, Jawa Tengah.
Kwik Kian Gie
Untuk tokoh yang ini semua mungkin sudah tahu bahwa beliau adalah lahir di Juwana kwik kian gie Lahir 11 Januari 1935, di Juwana, Pati, Jawa Tengah, adalah seorang ahli ekonomi dan politikus Indonesia keturunan Tionghoa. Kwik menjabat sebagai Menteri Koordinator Ekonomi (1999 - 2000) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional & Ketua Bappenas (2001 - 2004). Kwik merupakan fungsionaris PDI-Perjuangan. Selain itu, sebagai bentuk pengabdian di dunia pendidikan Indonesia, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia.
BIOGRAFI
Kwik Kian Gie merupakan seorang pria keturunan Tionghoa yang lahir di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada 11 Januari 1935. Ia merupakan seorang ahli ekonomi sekaligus politikus. Ia selau berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan nasionalisme. Karena itu, ia disegani lawan-lawannya dan juga kawan-kawannya. Ia sempat menjabat sebagai menteri di era kepemimpinan Gus Dur dan Megawati.
Setelah menempuh pendidikan SMA-nya, ia melanjutkan ke Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama satu tahun untuk tahap persiapan. Kemudian, ia pergi ke Rotterdam, Belanda guna melanjutkan studinya di Nederlandsche Economiche Hogeschool. Ia masuk sekolah tersebut tahun 1956 dan lulus di tahun 1963.
Karena kecintaannya pada Indonesia, setelah ia lulus ia bekerja sebagai asisten atase kebudayaan dan penerangan di Kedubes RI di Den Haag. Ia hanya bertahan selama satu tahun di sana. Di tahun 1964 hingga 1965, ia menjabat sebagai Direktur Nederlands-Indonesische Goederen Associatie. Namun, asosiasi ini harus bubar jalan. Lima tahun selanjutnya, ia terpilih menjadi Direktur NV Handelsonderneming “IPILO Amsterdam”.
Rasa cintanya terhadap tanah air tak bisa terbendung lagi. Di tahun 1970, ia kembali ke Indonesia. Ia sempat menjadi pengangguran selama setahun. Tahun 1971, ia memutuskan untuk membuka bisnis yang bekerja sama dengan sesama rekannya seperti Ferry Sonneville dan Dr. Indra Hattari serta rekannya yang lain. Ia mendirikan PT. Indonesian Financing & Investment. Perusahaan ini adalah perusahan non-bank pertama yang ada di Indonesia. Saat itu, perusahaan ini tergolong ilegal, karena tak memiliki izin dari pemerintah. Keasyikan berbisnis, membuatnya ketagihan. Ia kembali mendirikan perusahaan lain bersama rekan-rekannya seperti PT Altron Panorama Electronic, PT Jasa Dharma Utama, PT Cengkih Zanzibar, dan PT ABN Amro Finance.
Kwik mengaku bila ia hadir di dunia ia bisa bermanfaat bagi orang banyak. Wujud nyata yang ia ingin wujudkan ialah ikut berperan aktif dalam penyelenggaraan negara dan atau pendidikan. Ia tak main-main dengan ucapannya. Di tahun 1954, ia mendirikan SMA Erlangga di Surabaya. Kemudian, di tahun 1968, ia menjadi anggota pengurus Yayasan Trisakti hingga sekarang. Tahun 1982, ia mendirikan Institut Manejemen Prasetya Mulya yang merupakan sekolah MBA pertama di Indonesia. Lima tahun kemudian, di tahun 1987, ia mendirikan Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (IBII) bersama dengan Djoenaedi Joesoef dan Kaharuddin Ongko.
Dalam bidang penyelenggaraan negara, Kwik sempat menjadi staf di KBRI di Den Haag sebagai Asisten Atase Kebudayaan dan Penerangan. Selain itu, ia juga sempat menjadi Wakil Ketua MPR RI, Menko EKUIN, Anggota Komisi IX DPR RI dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bapenas. Atas bakti dan sumbangsih yang telah ia berikan kepada bangsa ini, ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana RI.
Selain menggeluti usaha dan berkarir di bidang politik dan pendidikan, ia juga aktif menulis. Ia menulis di berbagai media massa. Ia juga kadang tampil di berbagai seminar serta talk show di televisi.
(purn.) Jenderal Pratiknyo SH
Pati juga melahirkan jendral salah satunya adalah Komjen (purn.) Drs. Pratiknyo, S.H beliau lahir di pati walaupun sampai tulisan ini di terbitkan masih belum di ketahui patinya sebelah mana beliau lahir, Komjen (purn.) Drs. Pratiknyo, S.H juga pernah di isukan di calonkan sebagai calon kapolri walaupun akirnya di ketahui bahwa yg menjadi kapolri Jenderal Timur Pradopo.di kutip dari tempo.
Komjen (purn.) Drs. Pratiknyo, S.H. (lahir di Pati, Jawa Tengah) adalah mantan Kabaintelkam Polri dan pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur dari 30 Oktober 2009 sampai 20 Agustus 2010 menggantikan Irjen Pol Anton Bachrul Alam. Sebelumnya, Pratiknyo pernah menjabat sebagai wakil kepala Baintelkam Polri, Wakapolda Kalimantan Timur, Irwil I Itwasum Polri, dan Kapolwil Kediri. Menjelang Lebaran 2010, dia digantikan mantan Kadiv Binkum Mabes Polri, Irjen Pol Badrodin Haiti. Pratiknyo kemudian kembali menjabat sebagai Wakabaintelkam Polri (dalam rangka restrukturisasi).
Pada 6 Mei 2011, sesuai dengan TR Kapolri, dia dimutasikan sebagai Kepala Badan Intelijen Keamanan Polri (Kabaintelkam) menggantikan Komjen Wahyono yang sudah pensiun. Jabatan baru mantan Kapolda Jatim ini akan memberikan pangkat jenderal bintang tiga (komjen)
Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo
Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo beliau adalah orang pati yg sekarang mengampu jabatan sebagai kapolda Jawa Tengah
Nama : Drs. Didiek Sutomo Triwidodo, MM
Tempat Lahir : Pati
Tanggal Lahir : 09 September 1955
Jabatan : Kapolda Jawa Tengah
Agama : Islam
Drs. Didik Sutomo Triwidodo merupakan alumni Akpol '78 yang karirnya cukup bagus. Sosok Didik sangat paham kondisi Jawa Tengah karena selain lahir di Pati, Jawa Tengah,beliau juga sebelumnya pernah dinas di wilayah hukum Jawa Tengah, antara lain pernah menjabat sebagai Kapolres Boyolali dan Pati, Wakapolwil Surakarta dan Kapolwil Pati. Pria yang supel ini dalam awal karirnya, lama berdinas di wilayah Sulawesi.
Sukawi Sutarip
Sukawi Sutarip (lahir di Jakenan, Pati, Jawa Tengah, 15 Januari 1951; umur 62 tahun) adalah wali kota Semarang sejak tahun 2000 sampai dengan 2010
Ulil Abshar Abdalla
Ulil Abshar-Abdalla (lahir di Pati, Jawa Tengah, 11 Januari 1967; umur 46 tahun) adalah seorang tokoh Islam Liberal di Indonesia yang berafiliasi dengan Jaringan Islam Liberal. Ulil berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ayahnya Abdullah Rifa'i dari pesantren Mansajul Ulum, Pati, sedang mertuanya, Mustofa Bisri, kyai dari pesantren Raudlatut Talibin, Rembang.
Ulil menjabat sebagai Ketua Divisi Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Pengurus Pusat Partai Demokrat masa jabatan Ketua Umum Anas Urbaningrum.
Kontroversi
Pada tahun 2003, sekelompok ulama Islam Indonesia dari Forum Ulama Umat Islam mengeluarkan fatwa kematian untuk Ulil[2] untuk sebuah artikel bahwa Ulil menulis di Kompas pada tahun 2002, "Menyegarkan Kembali Pemahaman Islam"[3][4] yang dianggap menyimpang oleh para ulama. Pada bulan Maret 2011, sebuah bom surat yang ditujukan kepada Ulil di Komunitas Utan Kayu meledak, melukai seorang perwira polisi.
Ulil menolak keputusan pemerintah terhadap Ahmadiyyah. Dia juga menentang banyak fatwa dari Majelis Ulama Indonesia, seperti yang melarang untuk memberi salam Natal untuk pemeluk Kristen.
Marwan Ja’far
Nama Lengkap : H. Marwan Ja’far
Tempat/Tanggal Lahir : Pati, 12 Maret 1972
Kebangsaan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
Istri : Ir. Hj. Ari Haryati, MT.
Anak :
1. Najma Marwan
2. Muhammad Rayyan Syakib Marwan
3. Muhammad Quthbuddin Asy-Syirazi Marwan
Alamat Kantor : DPR/MPR RI Nusantara 1 lantai 1821
Riwayat Pendidikan Formal
1978-1984 SD Dukuhseti I Pati Jawa Tengah.
1984 – 1987 MTs Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Kajen, Pati Jawa Tengah.
1987 – 1990 MA Perguruan Islam Mathali’ul Falah
1991 – 1998 S1 UII Yogyakarta Hukum
1993 – 1998 S1 Gajayana Malang Ekonomi
1992- 1995 IMBI Yogyakarta Program BBA
2008 – S2 Universitas Kebangsaan Malaysia Program Pascasarjana Hukum Tesis
Pendidikan Non Formal
1984-1987 Pondok Pesantren Maslakul Huda, Kajen Pati Jawa Tengah. Pendidikan Keislaman Pengasuh: Dr. KH. M. A. Sahal Mahfudh
1995-1996 ELTI Yogyakarta Kursus Bahasa Inggris
Riwayat Pekerjaan
Rusdiono & Partners Law Firm · Konsultan Hukum (1999-2000)
Marwan & Sidabutar Partners Law Firm · Senior Partners (2003-2004)
PT Wahana Sarana Jati · Direktur Eksekutif (1999-2004)
PT Madu Buana Abadi · Direktur (2000- 2004)
Anggota MPR/DPR RI · 2004-2009
Anggota MPR/DPR RI · 2009-2014
Pengalaman Kerja di DPR
Anggota Komisi V Bidang Infrastruktur 2004-2007
Anggota Badan Legislasi 2004-2006
Wakil Ketua Komisi V Bidang Infrastruktur 2006-2007
Anggota Komisi I Bidang Pertahanan 2007-2008
Anggota Komisi III Bidang Hukum 2008-2009
Anggota Panitia Anggaran 2008-2009
Anggota Badan Musyawarah 2008-2009
Wakil Ketua Pansus RUU Pembangunan Perdesaan 2009
Wakil Sekretaris Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2004-2006
Wakil Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2006-2007
Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2008-2009
Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa 2009-2014
0 Response to "Tokoh Tokoh Nasional Dari Tanah Pati"
Posting Komentar